Friday, October 21, 2005

Pipit tak selamanya luka

Tulisan itu terukir indah pada sepasang sandal swallow. Kutemukan disela puluhan sandal milik para nelayan di Sabang yang sedang mengikuti pertemuan kelompok untuk program pengembalian perahu yang menjadi asset mereka untuk menghidupi keluarga.



Sederhana dan nampak tak penting, tapi ya..hari itu aku sedang agak melankolis, jadi gua tersentuh ketika melihat sandal itu. Seperti halnya segala sesuatu di dunia yang tercipta melalui serangkaian proses, dan sejarah hidup, demikian halnya sepasang sandal yang gua lihat. Sederhana dan murah, tapi upaya pemilik atau siapapun yang mengukir sandal itu dengan tulisan tangan yang diukir indah itu patut dikagumi..karena... kok ada ya orang yang melakukan upaya seperti itu...tahu nggak kira-kira mengapa dia mengukir kalimat tersebut? Dan berapa lama waktu yang diperlukan? Siapa Pipit? Mengapa dia terluka? Mengapa tak selamanya pipit luka? Apakah kalimat itu dia kutip dari salah satu kalimat iklan bikinan Sampoerna A mild?...Heuh memang nggak penting, ya..? Gua Cuma mau share gambar sandal itu aja kok....Heuheuheuhhh.